Rabu, 17 Oktober 2012

Aircraft Radar System


1.    Pengertian
Suatu alat yang bekerja pada gelombang elektromagnetik (RF energy) yang dipancarkan ke udara bebas dan akan kembali sebagai “echo signal” jika membentur suatu target. Radar adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi atau menentukan suatu lokasi target di udara maupun daratan, pemetaan cuaca (mapping weather) berupa awan atau badai dan pemetaan daratan (ground mapping). Selain untuk menampilkan target, radar juga dapat menentukan :
a.    Bearing (sudut target)
b.    Distance (jarak target)
c.    Elevation (sudut ketinggian target)
d.    Speed (kecepatan target)
e.    Relative size

2.    Fungsi utama dari radar dalam aplikasinya digunakan untuk :
a.    Pendeteksi Cuaca (Weather Detection)
                                          
Adalah untuk mendeteksi dan menghindari dari cuaca yang dapat merusak pesawat. Display akan menampilkan informasi cuaca dengan warna yang  membedakan tingkat kepekatan / ketebalan awan, deras tidaknya hujan, badai dan area dari hampa udara serta kondisi daerah yang berupa es. Dengan jarak sampai 250 NM. Dengan menentukan daerah yang aman untuk dilalui sehingga penerbangan akan terhindar dari bahaya akibat cuaca yang buruk  tanpa mengurangi kecepatan dari pesawat itu sendiri.

a.Pemetaan darat (Groun Mapping) System ini dapat mendeteksi tampilan daratan berupa : garis pantai, danau, sungai, perkotaan dengan populasi diatas 20.000 dan juga perumahan – perumahan seperti perumahan di pengkalan militer dengan jarak minimum 20 NM.
                                                  



a.    Pencarian udara ke udara ( Air to Air Search)
Sistem ini dapat mendeteksi pesawat C -130 atau pesawat berbadan lebar dengan jarak antar  0.5 sampai 25 NM.
b.    Lokasi pemancar beacon (Beacon Mode)
Posisi, jarak dan code yang dipancarkan beacon akan dapat di tampilkan pada display radar. Yang berfungsi untuk mendeteksi dan menentukan posisi suatu pemancar.

3.    Dasar Radar
Prinsip dasar suatu radar sama dengan seseorang yang berteriak di tepi jurang, suara yang  di keluarkan akan kembali setelah beberapa saat kemudian. Gelombangombang radio akan memantul jika membentur suatu target berupa : pesawat, kapal, kendaraan, awan atau badai, dan daratan. Pada dasarnya system radar akan memancarkan (transmit) dan menerima signal pantul berupa RF energy yang dilakukan oleh radar antenna, diproses oleh bagian penerima (receiver) dan informasi tadi akan ditampilkan pada radar display (indicator). Saat system radar memancarkan RF energy, saat itu pula radar akan menghitung waktu yang ditempuh oleh setiap pulsa yang kembali. Dengan menggunakan waktu dan kecepatan yang ditempuh oleh setiap pulsa, jarak dari target dapat diketahui. Dengan radar, cuaca yang gelombangap dan kurang baik sekalipun akan memberikan rasa aman dan navigasi yang akurat.




4.    Macam-macam bentuk pancaran pada radar
a.    Pulse radar

Memancarkan gelombangombang radio dengan waktu yang singkat dan menerima signal pantul di antara pancaran satu dengan yang lain.


b.    CW (Continouse Wave) radar

Memancarkan dan menerima secara terus menerus. Di aplikasikan dalam radar  altimeter yang mana memiliki 2 antena yang berlainan, satu untuk memancar dan yang lainnya untuk menerima, keduanya diarahkan pada posisi yang sama untuk menghindari kerusakan pada alat penerima, digunakan untuk menentukan ketinggian pesawat terhadap daratan pada saat terbang


c.    Efek Doppler

Target yang mendekat akan memantulkan signal lebih kuat      dibandingkan dengan yang menjauh, sehingga konsep ini digunakan untuk mengetahui target mendekat atau menjauh.





5.    Karakteristik Radar Udara
a.    Umum
1)    Bekerja pada frekuensi X – Band (8.2 GHz – 12.4 GHz ).
2)    Mendeteksi target berupa  : cuaca (weather detection), pemetaan daratan (ground mapping), pencarian udara ke udara (air to air search), dan lokasi pemancar beacon.
3)    Komponen Utama Terdiri dari :
Ø  Transceiver
Ø  Indicator (Display)
Ø  Antenna
Ø  Control

b.    Radar  Udara 1 F Series terdiri dari ::      
1)    RT – 1F            : Fokker 28, Boeing 737-200
2)    RT – 1FB          : C-130 Hercules
3)    RT – 1FB(M)    : C-130 Hercules, Boeing 737-200, CN-235



6.    Komponen – komponen Radar Udara
a.   Transceiver

Transmitter merupakan bagian utama yang berfungsi sebagai penghasil  RF energy yang dihasilkan dari output modulator yang berupa tegangan     -13 KV DC yang selanjutnya akan di modulasikan di bagian magnetron, pada bagian ini output tadi secara ber-oscillator  merubah power DC menjadi RF energy. Energy ini akan diradiasikan ke udara melalui duplexer dan antenna menggunakan media aveguide. output yang dihasilkan berupa Frekwensi sebesar 9375 MHz ±5MHz dengan power sebesar 65 KW. Sedangkan Receiver merupakan bagian yang memproses echo signal yang diterima sebelum ditampilkan di indikator.
1)   Karakteristik dari Transmitter – Receiver :
a)   Power requirement      : 115 VAC ± 10% 400 Hz ± 5% 600 VA
b)   Transmitter
Ø  Carrier frekuensi       : 9375 ± 5 MHz
Ø  Peak power               : 65 KW
Ø  O/P pulse amplitude            : 13 KV,12 amp


Ø  O/P pulse width        : 5 µsec (WX),
  0.5 µsec (MAP),
                                                                                                  2.35 µsec (BCN)                                                                                
Ø  PRF(pulse repetition frequency)                                                                  200 Hz long pulse,
                                                                                        800 Hz short pulse
c)   Receiver
Ø  RF frekuensi                                      : 9375 MHz
Ø  MDS(minimum discernible signal)           : 102 dBm WX,
   99 dBm MAP,
   88 dBm BCN
Ø  STC(sensitivity time control)          : 80 NM nom








2)   Bagian – bagian Transmitter:

                                     
                     Transmitter Block Diagram

a)    Modulator : Menghasilkan pulse – 13 KV, sedangkan yang positinya  
akan di kirim ke indicator trigger sebagai synchronizer.
b)    Magnetron : Memodulasikan -13 KVDC untuk merubah tegangan DC 
menjadi RF Energy dengan output frequensi 9375 MHz.
c)    Mixer  Duplexer : Sebagai switch, TR / ATR switch, antara memancar 
dan menerima RF energy. Dimana pada saat TX RF energy akan 
langsung ke 
antenna dan menutup jalur ke receiver, begitupun sebaliknya.
d)    Waveguide : Sebagai media penghantar RF energy dari TX ke    
antenna.
              


                  3)Bagian - bagian Receiver :










                          Receiver Block Diagram

a)    Duplexer
b)    RF limiter : untuk membatasi atau  sebagai filter frequensi yang akan di proses.
c)    Pre Amp : sebagai penguat awal.
d)    Mixer : untuk mencampur frequensi TX dengan frequensi local oscillator untuk mendapatkan intermediater frequensi (IF).
e)    Intermediate Frekwensi (43 MHz)
f)     Video logic and detector
g)    Indicator video driver


b.   Antenna

Antenna terdiri dari feedhorn (radiator) yang berfungsi untuk meradiasikan RF energy ke Reflektor yang berbentuk parabolik, dan sebagian radar yang lebih modern menggunakan tipe antenna Plannar Array. Dan dari reflektor atau plannar array RF energy akan dipancarkan keudara bebas, jika energy tersebut membentur target akan kembali sebagai echo signal yang akan di terima pula oleh antenna. Sehinga fungsi antenna selain mengarahkan RF energy juga sebagai penerima echo signal sebelum di proses di bagian receiver. Umumnya antenna terpasang di bagian depan pesawat dengan bentuk aerodinamis yang kita sebut dengan “radome”.
1)    Karakteristik Antenna :

a)    Operating frekuensi    : 9375 MHz, Beacon 9310 MHz
b)    Reflector                     : 30 Inches

c)    Antenna gain (peak of beam)  : Pencil beam 33dB
                                                                                             Mapping beam 30 dB
d)    Tilt limit                        : Manual remote ± 14º
e)    Roll limit                       : ± 43º, with stab. Rate : 60º sec
f)     Pitch limit                     : ± 25º, with stab. Rate  : 30º sec


                                       2.Bagian - bagian Antenna 


a)    Azimuth drive (scan drive) : untuk menggerakan antenna ke kiri dan ke kanan.
b)    Roll drive : untuk menggerakan putaran antenna, roll drive mendapat input dari vertical gyro.
c)    Antenna Reflector : untuk memantulkan RF energy baik pada saat memancar ataupun menerima echo signal.
d)    Feed horn : alat untuk mengelombanguarkan RF energy yang akan di pantulkan pada reflector. 
e)    Spoiler : untuk merubah bentuk pancaran dari PENCIL BEAM ke FAN BEAM.
f)     Tilt drive : untuk mengarahkan reflector ke atas dan ke bawah, secara manual dengan merubah selector pada control panel.
g)    Pedestal : Sebagai dudukan antenna pada mounting antenna di pesawat.

   c.   Indicator

Bagian ini berfungsi untuk menampilkan informasi target yang telah di  proses  sebelumnya di bagian receiver. Indikator akan menampilkan  Video return (informasi target), Heading marker, Range marks, Alphanumeric.
1)    Karakteristik Indicaktor (Display) :
a)    Power input requirement        : 115 VAC, 400 Hz, 0.5 amp
b)    Type of display                                    : X –Y Scan
c)    Azimuth display area              : ± 90º to each side of aircraft
d)    Scan rate                                  : 65 Hz

                            2) Bagian - bagian Indicator  (Display):
                                 a)    MPU board
                                 b)    High voltage
                                 c)    Scan converter
                                 d)    DVIP board
                                 e)    CRT
                                  f) low voltage
                                 g) sweep board

                           3)    Warna untuk membedakan cuaca pada radara)    Red (merah)
Menunjukan tingkat kepekatan / ketebalan yang kuat pada awan dan hujan atau daratan dengan tingkat pantulan yang sangat kuat.
b)    Yellow (kuning)
Menunjukan tingkat kepekatan / ketebalan sedang pada awan dan hujan atau daratan dengan tingkat pantulan yang sedang.
c)    Green (hijau)
Menunjukan tingkat kepekatan / ketebalan yang rendah pada awan dan hujan pada radar cuaca serta signal beacon akan ditampilkan warna hijau, sedangkan pada pemetaan range marks, azimuth line dan alphanumeric akan ditampilkan warna hijau.
d)    Blue (biru)
Untuk menunjukan level dan pantulan yang rendah pada pemetaan (Mapping). Pada radar cuaca atau beacon, range marks, azimuth line dan alphanumeric akan ditampilkan warna biru.

d.   Control Panel

Control merupakan bagian dari sistem radar yang berfungsi untuk mengontrol seluruh operasi dari sistem radar, sistem ini juga menyajikan instruksi ke bagian transceiver dan indikator untuk menampilkan informasi. Control radar juga berfungsi untuk menggerakan antenna di antaranya : Radiation Pattern (Bentuk dan Arah Pancaran), Tilt Angelombang, Scan Mode.


                                        
                                                        1)    Functioning selector 

                                                         a)    OFF                : system off.
               b)    STBY             : warning power 3minutes.
               c)    TEST              : after 3 min test pattern is displayed blower            
                       operates and TX radiates into dummy load.

               d)    WX                  : system on antenna radiates pencil beam       
  of rainfall.
               e)    MAP               : system on antenna radiates pencil or fan                       
  beam Depending on pencil or fan switch.
               f)     BCN               : interrogating and receiver the selected
                beacon.
2)    Gain                             : manual of adjustment receiving gain.
3)    Ant tilt                         : manual of adjustment of antenna reflector.
4)    Pencil / Fan               : two position switch for either pencil beam
   or fan beam.
5)    Ant and RT lamps    : indicate antenna or RT fault.

                                             7.    Dasar – dasar Pengoperasian Radar

a.    Transmitting (Pancaran)
Waveform akan memberikan trigger seluruh system radar yang berfungsi sebagai timer, modulator  yang akan menghasilkan pulsa -13 KV yang akan dirubah menjadi RF energy pada bagian magnetron dengan cara beroscilllasi, energy tadi melalui duplexer yang merupakan bagian untuk memisahkan antara pancaran (transmit) dan penerimaan (receive), akan di kirim keantenna melalui feedhorn yang selanjutnya direfleksikan untuk di arahkan keudara bebas, antenna juga berfungsi mengarahkan dan membentuk pancaran energy sesuai dengan kebutuhan.

b.    Receiving (Penerimaan)
Saat target terdeteksi, sebagian kecil echo signal akan diterima oleh antenna. Reflektor akan memfokuskan signal tersebut kearah feedhorn, dan akan dilanjutkan ke receiver melalui waveguide dan duplexer. Receiver akan menguatkan signal tersebut dan mencampur dengan frekwensi local oscillator di mixer untuk mendapatkan indikasi kecepatan, setelah itu frekwensi akan dipisahkan antara noise dan target sehingga akan terdeteksi informasi apa yang ada di dalam pulsa tersebut. Tingkat ketebalan target akan terdeteksi sesuai dengan kekuatan signal yang kembali (echo return),tetapi itu tergantung dari jenis target yang tertangkap dan memantulkan RF energy.

c.    Menentukan Jarak
Radar dapat mengukur jarak, ini memungkinkan karena dengan pancaran signal yang secara lurus ke udara bebas sehingga dengan velocity yang tetap ukuran jarak akan didapatkan.Tipe pulsa pada sistem radar dapat menentukan jarak dengan mengukur waktu saat pulsa tersebut dipancarkan dan kembali, yaitu saat pancaran tersebut membutuhkan waktu sekitar 12,36 µS (2 × 6,18) µS/Nm antara waktu pancaran dari antenna dan kembali keantenna dari target, pada radar terminology waktu yang dibutuhkan  RF energy untuk memancar 1 Nm dan kembali (12,36 µS) disebut “Radar mile”. Jarak nautical mile setiap terget didapat dengan mengukur elapse time/waktu tempuh(in µS) dalam satu pancaran dibagi dengan 12,36 µS. Receiver saat transmit harus posisi off untuk menghindari overload , sehingga jarak minimum dapat di tentukan oleh lebar pulsa saat transmit ( Pulse Width) ditambah dengan rangkaian pengaman pada receiver, sedangkan jarak maksimum tergantung pada : Power transmitter (kekuatan pancaran), Receiver sensitivity (kepekaan penangkapan), Pulse repetition rate (PRF). Kekuatan pancaran menentukan maksimum jarak yang dapat dicapai oleh pulsa terhadap target dan echo signal yang dapat digunakan/diproses. Sedangkan kepekaan peneriman menetukan signal yang dapat diterima oleh receiver untuk dapat diproses atau terdeteksi.sedangkan PRF menetukan kemampuan setiap radar dalam pancaran pulsa sesuai yang dikehendaki, itu ditentukan dengan kebutuhan radar yang kita inginkan.

d.    Menentukan Azimuth (Bearing) Dan Elevation
Proses penentuan azimuth dan elevasi suatu target merupakan tugas antenna, dengan cara berputar atau secara scan dengan menggunakan servo motor yang ada pada antenna yang akan disinkronkan dengan pergerakan pada indikator sehingga target yang tertangkap radar akan ditampilkan sesuai dengan sudut yang diterima oleh radar, azimuth ditentukan oleh arah antenna terhadap target dan juga dapat menetukan sudut elevasi suatu target. Sedangkan untuk keakuratan tangkapan target disesuaikan dengan bentuk lebar beam pancaran, sehingga target yang didapat akan lebih akurat. Begitupun dengan menetukan kecepatan suatu target radar dibekali dengan bagaimana cara sistem penerima (receiver) mengolah pulsa yang dipancarkan dikombinasikan dengan pulsa frekwensi yang diterima ini akan menentukan kecepatan suatu target, ini merupakan tipe radar doppler yang memang diperuntukan target bergerak.

8.    Faktor – faktor yang Mempengaruhi Sistem Radar

Radar di design sejak era 1930s  dengan kemampuan yang berbeda-beda disesuaikan dengan fungsi radar itu sendiri, sehingga kemampuan radar tersebut bergantung dari faktor-faktor sebagai berikut :
a.    Frequency ( Frekwensi )
Frekwensi sangat di pengaruhi oleh tipe radar yang di gunakan, sehingga ada beberapa faktor yaitu :
Ø  Weight/power
Ø  Attenuation (hambatan)
Ø  Beamwidth ( bentuk pancaran )

b.    Weight/power (berat/kekuatan)
Frekwensi sangat berhubungan dengan panjang gelombangombang, makin tinggi frekwensi semakin pendek panjang gelombangombang. Panjang gelombangombang pada sistem radar akan sangat berpengaruh untuk berat jenis komponen radar itu sendiri, karena dengan menggunakan panjang gelombangombang yang rendah komponen yang dibutuhkan akan sangat besar dan berat, yang biasanya diperuntukan radar darat tetapi tidak demikian dengan radar udara, kebalikannya radar udara membutuhkan panjang gelombangombang yang tinggi sehingga akaan didapat komponen yang lebih ringan dan kecil. Begitu pula dengan power yang dikeluarkan ditentukan oleh bentuk dari komponennya (makin besar komponen makin besar pula power yang dipancarkan), dengan demikian power yang dipancarkan radar udara akan lebih kecil dibandingkan power yang dipancarkan oleh radar darat.


c.    Attenuation (hambatan)
Gelombangombang radio yang dipancarkan ke atmosfir akan sedikit banyak berkurang dengan penyerapan atau gangguan cuaca. Penyerapan umumnya oleh oxsigen dan air, sedangkan gangguan terutama oleh hujan.Dengan pnacaran diatas 10 GHz sangat berpengaruh dalam kemampuan suatu radar, sehingga kenapa radar tidak mampu untuk menghilangkan antara gangguan cuaca dan target yang tidak diinginkan.

d.    Beamwidth (bentuk pancaran)
Bentuk pancaran secara langsung menentukan perbandingan antara panjang gelombangombang dan lebar gelombangombang oleh antenna. Frekwensi lebih berhubungan dengan panjang gelombangombang, sedangkan lebar gelombangombang dipengaruhi oleh perbandingan antara frekwensi dan lebar dari antenna. Itu suatu contoh untuk mendapatkan lebar gelombangombang, panjang gelombangombang dan ukuran suatu antenna. Frekwensi yang rendah akan membutuhkan ukuran antenna yang besar untuk membentuk pancaran yang kecil, berbeda dengan radar yang menggunakan frekwensi tinggi akan membutuhkan ukuran antenna yang kecil.

e.    Peak Power (Power Pucak)
Dengan mendapatkan power yang maksimal sehingga akan cukup untuk mendapatkan jarak target yang maksimum. Power yang dipancarkan sangat kuat akan mendapatkan jarak yang sangat maksimal.

f.     Pulse Width (Lebar Pulsa)
Lebar pulsa akan menentukan jarak dari radar yang akan dioperasikan. Dengan panjang pulsa yang dipancarkan akan mendapatkan maksimum jarak yang didapat dari suatu radar. Ini di karenakan oleh RF energy yang dipancarkan setiap pulsa. Konsekwensinya apabila pulsa yang dipancarkan lebih lama akan membuat receiver lebih lama off. Sehingga target yang lebih dekat akan tidak terdeteksi karena echo yang kembali sebelum receiver online/on. Oleh karena itu minimum range pada pancaran lebih lama harus di rubah dinaikkan.
g.    Receiver Sensitivity (Kepekaan Penerimaan)
Saat jarak target terlalu jauh, akan menyebabkan echo signal akan lebih kecil karena hambatan. Penerimaan signal yang sangat minimum oleh receiver dan dapat digunakan (sensitivity) menentukan maksimum jarak yang di tangkap oleh radar, makin sensitif penerimaan makin jauh jarak target yang terdeteksi.

h.    Clutter (Gangguan Frekwensi)
Clutter merupakan signal yang membingungkan dan tidak diinginkan yang tampil di radar indikator. Ini dikarenakan signal yang mantul dari daratan, permukaan laut, hujan, kapal, daerah yang sedang dibangun, dan pesawat. Banyak gangguan yang muncul di layar akan menyulitkan radar menghilangkannya dan sulit membedakan target sesungguhnya. Ini salah satu yang menyebabkan berkurangnya kemampuan suatu radar. Dan clutter merupakan suatu frekwensi dari sistem pemancar lain yang diterima oleh sistem penerima kita.

9.    Radar Type

Design suatu radar menentukan kegunaan suatu radar dalam menerima echo signal dan juga menentukan suatu target atau gangguan :
a.    Early warning radar (radar peringatan dini) digunakan untuk menjejak pesawat atau misile
b.    Weather radar (radar cuaca) digunakan untuk menjejak target berupa awan atau hujan
c.    Ground mapping / bombing radar (radar pemetaan dan pemboman) spesial untuk mencari daerah daratan, bukit dan sungai.



 10.  Lokasi Komponen Radar Udara :

a.    Display for pilot 
b.    Display and control For navigation
c.    Transceiver (under Deckrack)
           Antenna (nose radome



Tidak ada komentar:

Posting Komentar