Rabu, 24 April 2013

Manusia dan Pandangan Hidup



                     
A.     Hidup Pengertian Pandangan
    Pandangan hidup merupakan suatu pendapat atau pertimbangan yang dijadikan  pedoman petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu hasil dari pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pada dasarnya, pandangan hidup memiliki unsur-unsur yaitu:
1.      Cita-cita
2.      Kebajikan
3.      Usaha
4.      Keyakinan/Kepercayaan
    Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang dinginkan dapat tercapai dengan usaha dan perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, tentram dan sejahtera. Sementara usaha dan perjuangan itu butuh kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.

B.      Cita – Cita
    Merupakan suatu keinginan, harapan, tujuan yang diinginkan seseorang pada masa mendatang. Untuk menggapai suatu cita-cita, kita perlu berusaha dan berdoa agar dapat meraihnya. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu pun disebut juga dengan angan-angan. Ada tiga faktor yang membuat manusia dapat meraih cita-citanya, yaitu:
1.      Faktor manusia yaitu yang memiliki cita-cita
2.      Faktor kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang di cita-citakan
3.      Faktor tingginya cita-cita yang hendak dicapai
Jika ketiga faktor tersebut dapat di jalankan dengan baik, maka akan mudah untuk menggapai cita-citanya.

C.      Kebajikan.
    Kebajikan atau kebaikan merupakan suatu perbuatan yang mendatangkan kebaikan yang pada hakekatnya sama dengan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama, serta etika. Manusia dapat berbuat baik karena menurut kodratnya manusia  itu baik, atas dorongan suara hatinya manusia berbuat baik. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harusa melihat dari tiga segi yaitu:
1.      Manusia sebagai makhluk pribadi
Sebagai makhluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati selalu memilih hati yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat baik bagi dirinya.
2.      Manusia sebagai anggota mmasyarakat
Sesuatu yang baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan bersama. Tapi dapat saja terjadi, bahwa sesuatu yang baik bagi kepentingan umum tidak baik bagi segelintir orang didalamnya atau sebaliknya.
3.      Manusia sebagai makhluk Tuhan
4.      Sebagai makhluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati tuhan. Suara Tuhan selalu membisikan agar manusia berbuat baik dan menghilangkan perbuatan yang tidak baik.

D.     Usaha / Perjuangan
     Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang demi menggapai cita-citanya atau apa yang diinginkan dengan cara bekerja keras. Tanpa ada nya usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau kedua-duanya. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik/ketrampilan. Orang yang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki ketrampilan.

E.      Keyakinan / Kepercayaan
    Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Sedangkan kepercayaan itu adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premisi benar. Jika kita yakin dalam suatu hal maka kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan saling berdampingan dalam hidup. Keyakinan yang menjadi dasar pandangan hidup manusia adalah sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup mereka.

F.       Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Baik.
    Setiap manusia memiliki pandangan hidup, akan tetapi kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup, karena dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan atau cita-cita dengan baik, adapun langkah-langkahnya seperti berikut:
1.      Mengenal
    Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktifitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.      Mengerti
    Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan itu sendiri. Mengerti terhadap pandangan hidup memegang peranan penting karena dengan mengerti ada kecenderungan apa yang terdapat dalam pandangan hidup ini.
3.      Menghayati
    Menghayati dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup sendiri. Jadi dengan mneghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
4.      Meyakini
    Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu. Dalam meyakini ini penting juga adanya iman yang teguh, sebab iman yang teguh ini tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.
5.      Mengabdi
    Mengabdi merupakan sesuatu hal yang penting dalammenghayati dan  meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima oleh dirinya. Mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri dapat terwujud di masa kita hidup atau sesudah meninggal yaitu didalam akhirat.
6.      Mengamankan
    Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya. Lalu akan ada proses mengamankan. Langkah ini merupakan yang terberat dan benar-benar membtuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.



Sumber:


Rabu, 17 April 2013

Manusia dan Keadilan



                              MANUSIA DAN KEADILAN

A.     Keadilan
    Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moralmengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Sedangkan keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu merupakan pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Jadi dalam menjalankan hak dan kewajiban ini harus seimbang, seperti contoh: seorang karyawan yang menuntut hak kenaikan gaji tanpa meningkatkan kualitas kerjanya. Seharusnya jika seorang karyawan tersebut menuntut hak kenaikan gaji, maka kewajibannya jg di tingkatkan dalam bekerja harus secara maksimal

B.      Keadilan Sosial
    Pengertian keadilan sosial memang jauh lebih luas daripada keadilan hukum. Keadilan sosial bukan sekadar berbicara tentang keadilan dalam arti tegaknya peraturan perundang-undangan atau hukum, tetapi berbicara lebih luas tentang hak warganegara dalam sebuah negara. Keadilan sosial adalah keadaan dalam mana kekayaan dan sumberdaya suatu negara didistribusikan secara adil kepada seluruh rakyat. Dalam konsep ini terkadung pengertian bahwa pemerintah dibentuk oleh rakyat untuk melayani kebutuhan seluruh rakyat, dan pemerintah yang tidak memenuhi kesejahteraan warganegaranya adalah pemerintah yang gagal dan karena itu tidak adil. Untuk mewujudkan keadilan sosial, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni:
1.       Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
2.       Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3.       Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan bantuan.
4.       Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan bersama.
    Sedangkan asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu dilakukan dengan berbagai langkah, antara lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu:
1.       Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya sandang, pangan dan perumahan.
2.       Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3.       Pemerataan pembagian pendapatan.
4.       Pemerataan kesempatan kerja.
5.       Pemerataan kesempatan berusaha.
6.       Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
7.       Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8.       Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

C.      Berbagai Macam Keadilan.

a.       Keadilan Legal atau Keadilan Moral.
    Merupakan keadilan yang mengikuti penyesuaian atau pemberian tempat seseorang dalam masyarakat sesuai dengan kemampuannya, dan yang dianggap sesuai dengan kemampuan yang bersangkutan.  Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik dengan kemampuannya. Ketidak adilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugsa yang selaras. Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, maka akan terjadi kekacauan

b.      Keadilan Distributif
    Merupakan keadilan yang memberikan hak atau jatah kepada setiap orang menurut jasa-jasa yang telah diberikan (pembagian menurut haknya masing-masing pihak). Di sini keadilan tidak menuntut pembagian yang sama bagi setiap orang, tetapi pembagian yang sama berdasarkan perbandingan. Sedangkan Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).

c.       Keadilan Komutatif
    Merupakan keadilan yang memberikan kepada setiap orang sama banyaknya, tanpa mengingat berapa besar jasa-jasa yang telah diberikan (dari kata commute = mengganti, menukarkan, memindahkan).Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.


D.     Kejujuran.
Merupakan sesuatu yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya atau apa adanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Pada hakekatnya kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa. Kesadaran moral adalah kesadaran tentang kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik ataupun buruk. Ada beberapa hal yang mungkin membuat seseorang tidak berbuat jujur, mungkin karena tidak rela, pengaruh lingkungan, karena sosial ekonomi, terpaksa ingin populer. Dalam kehidupan sejari-hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri.

E.      Kecurangan.
   Merupakan membuat sesuatu yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya atau melakukannya dengan cara yang tidak baik. Kecurangan hampir sama dengan ketidak jujuran atau yang sering disebutkan licik. Kecurangan ini membuat manusia menjadi serakah atau tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap orang yang paling hebat. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan, jika dilihat dari hubungan manusia dengan alam sekitar yaitu:
1.      Aspek ekonomi
2.      Aspek kebudayaan
3.      Aspek peradaban
4.      Aspek tenik
Apabila ke empat aspet itu dijalankan secara wajar, maka segalanya dapat berjalan dengan norma-norma atau hukum, tetapi jika manusia yang dalam hatinya telah dirasuki jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia itu akan melakukan perbuatan yang melanggar norma atau hukum dan terjadilah yang namanya kecurangan.

F.       Pemulihan Nama Baik
   Merupakan kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan moral atau tidak sesuai dengan akhlak. Penjagaan nama baik erat hbungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Yang dmaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi. Tingkah laku dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia yaitu:
1.      Manusia menurut sifatnya adalah makhluk bermoral
2.      Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.

G.     Pembalasan
Merupakan suatu reaksi perbuatan yang dilakukan oleh orang lain. Reaksi itu berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa.     Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan, jika pergaulannya bersahabt maka akan mendapat balasan yang bersahabat, dan sebaliknya, jika pergaulan yang tidak bersahabat maka akan mendapat balasan yang tidak bersahabat pula. Sebagai contoh pergaulan yang bersahabat: A Memberikan makanan ke B, dilain kesempatan B memberi minuman kepada A. Sedangkan contoh pembalasan yang tidak bersahabat: A tidak menolong B pada saat kecelakaan, dilain waktu ketika A kecelakaan maka B tidak menolongnya.

Sumber:

Opini:
Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan atau ketidak adilan setiap harinya