Di
museum ini tersimpan berbagai benda sejarah yang berkaitan dengan perjuangan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari tahun 1945 sampai sekarang, seperti aneka
senjata berat maupun ringan, atribut ketentaraan, panji-panji dan
lambang-lambang di lingkungan TNI, kendaraan perang seperti tank dan panser,
berbagai jenis pesawat terbang peninggalan masa lalu. Satu diantaranya adalah
pesawat Cureng yang pernah diterbangkan oleh Agustinus Adisutjipto serta tandu
yang dipergunakan Panglima Besar Jenderal Sudriman saat bergerilya melawan
penjajah.
Di
dalam museum terdapat 74 diorama yang menggambarkan peranan TNI dalam membela
dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Satu diantaranya
adalah diorama yang menggambarkan tentang Pertempuran Surabaya pada tanggal 10
November 1945. Masih dalam kompleks Museum Satriamandala terdapat Gedung
Waspada Purbawisesa menyajikan diorama yang menggambarkan perjuangan TNI
bersama-sama rakyat menumpas gerombolan separatis DI/TII di Jawa Barat, Jawa
Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi pada tahun 60-an.
Selain
diorama, dipamerkan pula dokumen, peta operasi, dan benda-benda relik lainnya.
Fasilitas lain di museum ini adalah Taman Bacaan Anak, kios cenderamata,
kantin, serta gedung serbaguna yang berkapasitas 600 kursi untuk berbagai
kegiatan dan pertemuan.
Inilah beberapa foto koleksi yang terdapat pada museum mandala:
Halaman Museum Satria Mandala dengan bendera merah putih diujung atas tiang yang diapit oleh dua buah artileri pertahanan udara. Halaman depan Museum Satria Mandala ini sangat luas dan dinaungi oleh pepohonan yang rindang.
Koleksi Museum Satria mandala berupa senapan mesin, pelontar granat, meriam lapangan, dan persenjataan berat dan ringan lainnya.
Sebuah kursi tandu di Museum Satria Mandala yang digunakan untuk mengangkut Jenderal Soedirman ketika bergerilya melawan tentara Belanda semasa perang kemerdekaan. Jenderal Soedirman memimpin gerilya selama delapan bulan antara tahun 1948-1949, dengan menempuh jarak sekitar 1000 km di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Diorama Museum Satria Mandala yang menggambarkan badan-badan perjuangan bersenjata dalam masa perang kemerdekaan. Pada awal berdirinya Republik ini , tepatnya 23 Agustus 1945, dibentuk Badan Keamanan Rakyat yang anggotanya berasal dari Laskar-laskar Rakyat (Seinendan, Gokutotai, dll), PETA (Pembela Tanah Air), dan KNIL (Koninklijk Nederlandsche Indie Leger). BKR kemudian berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat pada tanggal 5 Oktober 1945, yang kemudian diperingati sebagai hari lahirnya TNI.
Diorama Museum Satria Mandala yang menggambarkan pertempuran heroik di Surabaya yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan pada setiap tanggal 10 November.
Area pamer luar Museum Satria Mandala, dengan koleksi seperti Tank amfibi dan kendaraan pengangkut pasukan yang pernah digunakan oleh korps marinir dalam Operasi Trikora dan penumpasan G30S-PKI.
sumber: http://www.museumindonesia.com/museum/47/1/Museum_Satriamandala_Jakarta_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar